TREASURY STOCK, PENUKARAN SAHAM DAN EMISI SAHAM BARU
Perubahan-perubahan
yang mungkin terjadi dalam modal saham:
1. Pembelian kembali saham yang beredar, untuk
sementara waktu atau selamanya (treasury stock).
2. Penukaran saham yang beredar dengan jenis
saham yang lain, atau mungkin juga dilakukan reorganisasi yang menyeluruh
terhadap struktur modal.
3. Emisi saham baru.
TREASURY STOCK
Treasury
stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk
sementara waktu. Alasan pembelian kembali saham yang beredar:
a. Untuk menaikan harga pasar saham
b. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan.
c. Akan dibagikan sebagai dividen.
d. Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan
lain dll.
Pencatatan Transaksi Treasury Stock
Ada
dua metode pencatatan treasury stock:
1). Metode nilai nominal
Pembelian treasury stock dipandang sebagai
penghentian peredaran sebagian saham
yang beredar. Jika treasury stock dijual lagi maka penjualannya dianggap
mencari pemegang saham baru.
Treasury stock yang dibeli dicatat dengan cara:
a.
Mendebet
rekening modal saham ..........
b.
Mendebet
rekening treasury stock dan saldonya
mengurangi modal yang beredar dalam neraca.
·
D
Modal saham atau Treasury stock
sebesar nilai nominal saham yang dibeli.

·
Rekening
agio / disagio saham ...... yang timbul pada saat penjualan dihapus.
·
Selisih
antara harga beli saham dengan nilai saham yang dibeli dicatat dalam rekening
agio saham ........( K) atau laba tidak dibagi (D).
·
Jika
tresury stock dijual kembali pencatatannya sama seperti pengeluaran saham
biasa.
Harga beli saham xxx
Nilai saham yang dibeli:
Nilai nominal: jml lb saham x nom saham/lb: xxx
Agio/disagio saham ..........
xxx - / + xxx
:
Agio saham .........(K) / Laba tidak dibagi (D) xxx
Struktur ekuitas PT A tanggal 31 Desember 2008 sbb:
Modal saham biasa 20.000 lb, nominal / lb
Rp.10.000 Rp.200.000.000
Agio saham biasa Rp. 2.000.000
Modal saham prioritas 10.000 lb,
nominal per Lembar Rp.5.000, 10 % :Rp.50.000.000
Disagio saham prioritas Rp.
1.000.000 - Rp. 49.000.000
Laba tidak dibagi Rp. 50.000.000
Harga jual saham biasa pada saat pengeluaran sebesar
Rp. 10.100/lembar dan saham prioritas sebesar
Rp.4.900/lembar.
Tanggal 2 Januari 2009 dibeli kembali 500 lembar saham
biasa dengan kurs 102 dan dijual kembali tanggal 1 Maret 2009 dengan kurs 103.
Tanggal 1 Mei 2009 dibeli kembali 500 lembar saham prioritas dengan kurs 100
dan dijual kembali tanggal 1 Juni 2009 dengan kurs 101.
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat pembelian
kembali saham biasa tanggal 2 Januari 2009 dan penjualan kembali saham biasa
tanggal 1 Maret 2009.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pembelian
kembali saham prioritas tanggal 1 Mei 2009 dan penjualan kembali saham
prioritas tanggal 1 Juni 2009.
1.Harga beli saham biasa:500 x Rp.10.000 x 102/100 =Rp. 5.100.000
Nilai saham biasa yang dibeli:
Nilai nominal:500 x Rp.10.000 = Rp.5.000.000
Agio saham biasa:
500 x (Rp.10.100 – Rp.10.000)=Rp. 50.000 + Rp. 5.050.000 –
Laba tidak dibagi (D) Rp.
50.000
Jurnal pembelian kembali saham biasa tgl 2 Januari
2009:
Modal saham biasa (Treasury stock) Rp.5.000.000 -
Agio saham biasa Rp. 50.000 -
Laba tidak dibagi Rp. 50.000 -
Kas -
Rp.5.100.000
Harga jual saham biasa:500 x Rp.10.000 x 103/100=Rp. 5.150.000
Nominal saham biasa:500 x Rp. 10.000 = Rp. 5.000.000 -
Agio saham biasa Rp.
150.000
Jurnal
untuk mencatat penjualan kembali saham biasa tgl 1 Maret 2009:
Kas Rp.5.150.000 -
Modal saham biasa -
Rp.5.000.000
(Treasury stock)
Agio saham biasa -
Rp. 150.000
2.
2). Metode harga perolehan.
Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan
terhadap elemen modal yang belum ditentukan penyelesaiannya (bisa dijual
kembali / tidak).
Treasury stock yang dibeli dianggap sebagai elemen
modal yang negatif dan tidak usah diidentifikasikan dengan elemen modal yang
ada.
· Treasury stock yang dibeli dicatat dalam
rekening treasury stock sebesar harga belinya / biaya perolehannya.
· Jika belum dijual dalam neraca treasury stock
mengurangi jumlah modal.
· Jika harga jual treasury stock lebih tinggi
dari biaya perolehannya selisihnya dicatat dalam rekening agio saham .........(K).
· Jika harga jual treasury stock lebih rendah
dari biaya perolehannya selisihnya dicatat dalam rekening laba tidak dibagi (D).
Contoh saol sama seperti di atas.
1.Harga beli saham biasa:500 x Rp.10.000 x 102/100=Rp. 5.100.000
Jurnal pembelian kembali sham biasa tgl 2 Januari
2009:
Treasury
stock Rp.5.100.000 -
Kas -
Rp.5.100.000
Harga jual saham biasa:500 x Rp.10.000 x 103/100=Rp 5.150.000
Harga beli saham biasa (biaya perolehan):
=Rp 5.100.000 –
Agio saham biasa
Rp 50.000
Jurnal untuk
mencatat penjualan kembali saham biasa tgl 1 Maret 2009:
Kas Rp.5.150.000 -
Treasury
stock -
Rp.5.100.000
Agio
saham biasa - Rp.
50.000
2.
TREASURY STOCK DITERIMA SEBAGAI
SUMBANGAN
Bisa dimanfaatkan perusahaan untuk:
1. Untuk menambah modal kerja
2. Sebagai hadiah untuk perusahaan
3. Menunjukan pengembalian saham karena adanya
penilaian yang terlalu tinggi terhadap
aktiva yang diserahkan untuk menukar saham tsb.
Ada 3 metode untuk mencatat penerimaan sumbangan
saham:
1)
Saham yang diterima dicatat dengan memo yang berisi:
·
Macam
saham
·
Jumlah lembar
·
Penyumbangnya.
Jika treasury stock dijual dicatat dengan jurnal:
Kas xxx -
Modal
sumbangan - xxx
Tanggal 1 Juni 2009 PT A menerima sumbangan dari Tn A
berupa saham biasa sendiri sebanyak 1.000 lembar, nominal Rp.10.000/lembar.
Tanggal 8 Juni 2009 seluruh saham tsb dijual dengan kurs 103. Buatlah memo
tanggal 1 Juni 2009 dan jurnal untuk mencatat penjualan treasury stock tanggal
8 Juni 2009.
2)
Treasury stock (D) sebesar harga pasar saham pada saat
penerimaan dan di K modal sumbangan. Jika treasury stock
dijual selisih antara harga jual dengan harga pasar pada saat penerimaan
dicatat dalam rekening modal sumbangan
(D/K).
Jurnal untuk mencatat penerimaan treasury stock:
Treasury stock xxx -
Modal
sumbangan - xxx
Jurnal untuk mencatat penjualan treasury stock:
Kas xxx -
Treasury
stock - xxx
Modal
sumbangan - xxx
Atau
Kas xxx -
Modal sumbangan xxx -
Treasury
stock - xxx
Tanggal 1 Juni 2009 PT A menerima sumbangan dari Tn A
berupa saham biasa sendiri sebanyak 1.000 lembar, nominal Rp.10.000/lembar.
Harga pasar saham biasa pada saat penerimaan sebesar Rp.10.100/lembar. Tanggal
8 Juni 2009 seluruh saham tsb dijual dengan kurs 103. Buatlah:
a) Jurnal untuk mencatat penerimaan treasury stock
tamggal 1 Juni 2009.
b) Jurnal untuk mencatat penjualan treasury stock
tanggal 8 Juni 2009.
3)
Treasury stock (D) sebesar nilai nominalnya , agio /
disagio saham .....yang timbul
pada saat penjualan saham dihapus dan modal
sumbangan (K). Jika treasury stock dijual selisih antara harga jual dengan
nilai nominalnya dicatat dalam rekening modal
sumbangan (D/K).
Nilai saham yang diterima:
Nilai nominal saham: jml lb x nom /lb : xxx
Agio/disagio saham .....yang dibatalkan: (hg
jual /lb – nom/lb) Jml lb: xxx +/-
Modal- sumbangan
xxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan treasury stock:
Treasury stock xxx -
Modal-sumbangan - xxx
Disagio
saham biasa - xxx
Jurnal untuk mencatat penjualan treasury stock:
Kas xxx -
Modal sumbangan xxx -
Teasury
stock - xxx
Tanggal 1 Juni 2009 PT A menerima sumbangan dari Tn A
berupa saham biasa sendiri sebanyak 1.000 lembar, nominal Rp.10.000/lembar.
Harga jual saham biasa pada saat
pengeluaran sebesar Rp.10.100/lembar. Tanggal 8 Juni 2009 seluruh saham tsb
dijual dengan kurs 103. Buatlah:
a) Jurnal untuk mencatat penerimaan treasury
stock tamggal 1 Juni 2009.
b) Jurnal
untuk mencatat penjualan treasury stock tanggal 8 Juni 2009.
HAK YANG DIBERIKAN PADA PEMBELI SURAT
BERHARGA JENIS LAIN
Untuk meningkatkan penjualan surat berharga,
perusahaan bisa memberikan hak untuk membeli surat berharga lain.
Jika membeli 10 lembar obligasi PT A dengan harga
sebesar nilai nominalnya yaitu Rp.10.000/lembar diberi hak untuk membeli dua
lembar saham biasa PT A, nominal Rp.10.000/lembar dengan harga
Rp.11.000/lembar. Harga pasar saham biasa PT A sebesar Rp.12.000/lembar. Jika
PT A menjual 5.000 lembar obligasi, buatlah jurnal untuk mencatatnya?
Nilai hak beli saham:
Harga pasar saham biasa: 5.000/10 x 2 x Rp.12.000 : Rp. 12.000.000
Harga beli saham dengan hak beli saham:
5.000/10 x 2 x Rp.11.000: Rp.11.000.000
–
Nilai hak beli saham Rp. 1.000.000
Harga jual obligasi + hak beli saham:5.000 x
Rp.10.000= Rp.50.000.000
Nilai hak beli saham Rp. 1.000.000 –
Harga jual hipotetis untuk obligasi Rp.49.000.000
Nilai nominal obligasi: 5.000 x Rp.10.000 = Rp.50.000.000
Disagio obligasi Rp. 1.000.000
Jurnal:
Kas Rp.50.000.000 -
Disagio obligasi Rp. 1.000.000 -
Utang
obligasi - Rp.50.000.000
Hak
beli saham yang beredar - Rp. 1.000.000
Jika pembeli obligasi menggunakan haknya untuk membeli
saham biasa, jurnal yang dibuat PT A:
Harga beli saham biasa: 5.000/10 x 2 x Rp.11.000: Rp.11.000.000
Nilai hak beli saham Rp.
1.000.000 +
Rp.12.000.000
Nilai nominal saham biasa: 5.000/10 x 2 x Rp.10.000= Rp.10.000.000 –
Agio saham biasa Rp. 2.000.000
Jurnal PT A:
HAK BELI SAHAM YANG DIBERIKAN PADA PEGAWAI PERUSAHAAN
Perusahaan
bisa memberikan hak beli saham kepada pegawainya sebagai kopensasi tambahan
untuk jasa-jasa yang sudah diberikan. Hak beli saham ini diberikan dengan harga
dan waktu pembelian yang telah ditentukan.
Biasanya hak beli untuk pegawai dibatasi agar tidak
dijual kepada fihak lain.
Junal untuk mencatat pengeluaran hak beli saham:
Harga pasar saham pada saat pemberian hak beli saham:
Jml lembar saham x harga pasar saham/lb= xxx
Harga saham di perusahaan dengan menggunakan hak beli
Saham: jml lb saham x harga beli/lb = xxx
-
Nilai hak beli saham xxx
Jurnal:
Laba tidak dibagi xxx -
Hak
beli saham yang beredar - xxx
Jika hak beli saham digunakan untuk membeli saham:
Harga jual saham: jml lb saham x harga saham di
perusahaan/lb= xxx
Nilai hak beli saham xxx
+
Xxx
Nilai nominal saham: jml lb saham x nominal / lb = xxx :
Agio/disagio saham ........... xxx
Jurnal:
Kas xxx -
Hak beli saham yang beredar xxx -
Disagio saham ............. xxx -
Modal
saham ........... - xxx
PT A memberikan hak beli saham kepada 4 orang
pengawainya, masing-masing untuk membeli 1.000 lembar saham biasa, nominal Rp.10.000/lb.
Harga saham biasa dengan menggunakan hak beli saham sebesar Rp.11.000/lb,
sedangkan harga pasar saham biasa saat pemberian hak sebesar Rp.12.000/lb.
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat pemberian hak
beli saham
2. Jika hak beli saham digunakan pegawainya untuk
membeli saham, buatlah jurnalnya.
PERTUKARAN SAHAM
Jika saham perusahaan adalah convertible stock maka
pemegang saham dapat menukarkan saham yang dimilikinya dengan saham jenis lain.
Nilai nominal saham.....yang ditukar: jml lb x nom/lb= xxx
Agio/disagio saham .... xxx
+/-
xxx
Nilai nominal saham ... penukar: jml lb x nom/lb= xxx :
Agio saham
.....(K) atau Laba tidak dibagi (D) xxx
Jurnal:
Modal saham prioritas xxx -
Agio saham prioritas xxx -
Modal
saham biasa - xxx
Agio
saham biasa - xxx
Atau
Modal saham prioritas xxx -
Laba tidak dibagi xxx -
Disagio
saham prioritas - xxx
Modal
saham biasa - xxx
Struktur ekuitas PT A tanggal 31 Desember 2008 sbb:
Modal saham biasa 20.000 lb, nominal / lb
Rp.10.000 Rp.200.000.000
Agio saham biasa Rp. 2.000.000
Modal saham prioritas 10.000 lb,
nominal per Lembar Rp.5.000,10 % :Rp.50.000.000
Disagio saham prioritas Rp.
1.000.000 - Rp. 49.000.000
Laba tidak dibagi Rp. 50.000.000
Buatlah jurnal untuk mencatat pertukaran
saham, jika:
1.
100
lembar saham prioritas ditukar dengan 50 lembar saham biasa.
2.
1.000
lembar saham prioritas ditukar dengan 505 lembar saham biasa
PERUBAHAN NILAI NOMINAL (REKAPITALISASI)
Nilai saham lama
Nilai nominal saham prioritas : jml lb x
nom/lb = xxx
Agio / disagio saham prioritas xxx
+/-
Nilai saham lama
xxx
Nilai nominal saham prioritas (baru): jml lb x
nom/lb= xxx
:
Laba tidak dibagi (D), Agio saham prioritas-perubahan
nominal
Saham (K) xxx
Jurnal:
Modal saham prioritas xxx -
Agio saham prioritas xxx -
Laba tidak dibagi xxx -
Modal saham Prioritas - xxx
Struktur ekuitas PT A tanggal 31/12-2008 sbb:
Modal saham prioritas 10.000 lembar,
Nominal Rp.10.000/lb, 10 % Rp.100.000.000
Disagio saham prioritas Rp. 1.000.000 -
Rp. 99.000.000
Modal saham biasa 10.000 lembar, nominal
Rp.10.000/lb Rp.100.000.000
Agio saham biasa Rp. 1.000.000
Laba tidak dibagi Rp. 65.000.000
Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat perubahan
nominal saham, jika:
1. Modal saham biasa lama ditukar dengan modal
saham biasa baru dengan nilai nominal Rp.11.000/lembar.
2. Modal saham prioritas lama ditukar dengan
modal saham prioritas baru dengan nilai nominal Rp.9.000/lembar.
Nilai saham biasa lama
Nilai nominal saham Rp.100.000.000
Agio saham biasa Rp. 1.000.000 +
Rp.101.000.000
Nilai nominal saham biasa:10.000 x Rp.11.000 = Rp.110.000.000 :
Laba tidak dibagi (D) Rp. 9.000.000
Jurnal:
PEMECAHAN SAHAM
Stock split-ups: memperbanyak jumlah saham
yang beredar dengan cara mengurangi nilai nominal saham secara proporsional.
Tgl 17/6 – 2009 PT A mengadakan stoct
split-ups yaitu 1 lembar saham biasa lama ditukar dengan 2 lb saham biasa baru.
Stock split-down / reverse split: mengurangi
jumlah saham yang beredar dengan cara menambah nilai nominal saham secara
proporsional.
Tgl 17/6 – 2009 PT A mengadakan stoct
split-ups yaitu 2 lembar saham biasa lama ditukar dengan 1 lb saham biasa baru.
Bisa dicatat dengan jurnal atau memo