Kabar mengejutkan datang dari Twitter. Pada Jumat malam waktu setempat, situs jejaring sosial itu mengumumkan bahwa dalam sepekan terakhir sistem keamanannya telah diserang oleh kelompok hacker tak dikenal.
Sebagaimana dikutip dari Allthingsd, Sabtu (2/2/2013), para hacker diduga berhasil menyusupi sekitar 250.000 akun pengguna Twitter dan mendapatkan akses username, alamat email dan informasi penting lainnya.
"Minggu ini, kami mendeteksi adanya pola akses yang tidak biasanya. Kami mengidentifikasi adanya upaya akses tidak sah ke data pengguna Twitter. Kami menemukan satu serangan langsung dan berhasilnya menutupnya. Penyerang diduga berhasil mendapatkan akses username, alamat email, session token dan password sekitar 250.000 pengguna, "kata Twitter dalam blognya.
Untuk mengatasi ini, Twitter me-reset password user sebagai langkah pencegahan agar akun-akun tersebut tidak disalahgunakan. Pada Jumat malam, Twitter juga mengirimkan email kepada para pengguna yang akunnya disusupi, dan meminta user untuk membuat password baru agar bisa mengakses Twitter lagi.
Terkait serangan ini, juru bicara Twitter Jim Prosser mengatakan, Twitter belum bisa berspekulasi tentang asal penyerang karena saat investigasi masih berlangsung. Twitter saat ini bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melacak penyerang.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah media online The New York Times dan The Wall Street Journal sempat diserang hacker. The New York Times menduga serangan berasal China terkait pemberitaan yang ditulis tentang kekayaan Perdana Menteri China, Wen Jiabao, yang mencapai multi-miliar dollar.
"Serangan ini bukan pekerjaan seorang amatir, dan kami tidak yakin ini insiden terisolasi. Para penyerang sangat canggih, dan kami percaya perusahaan dan organisasi lain baru-baru ini juga mendapat serangan serupa," tulis Direktur Keamanan Bob Lord dalam blog.
Twitter mengimbau agar para pengguna layanannya memperketat sisi keamanan mereka dengan cara menggunakan password yang kompleks dan sulit ditebak
Postingan
